Kalimat Presiden Joko Widodo, kata Liber Simbolon
menjadi simbolisasi saat peresmian bandara Internasional Silangit dengan cara
yang berbeda yakni berpantun bahasa daerah Batak Toba . Isinya Pantuan (Umpasa Batak) Presiden
adalah ‘Bukka ma pittu, bukka ma harbangan. Ai nunga rade labuan ni hopal
habang Internasional’,
Kata Liber Simbolon, yang juga Sekretaris Eksekutif
DPP Forum Bangso Batak Indonesia (FBBI), kalimat itu memiliki arti “Siapkan
diri untuk berubah karena sudah tersedia lapangan terbang Internasional”. Hal ini berarti bahwa masyarakat harus bisa
menjadi simbolisasi atas peningkatan peresmian bandara tersebut menjadi skala
Internasional.
“Presiden Joko Widodo sangat familiar atau bersahabat
saat menyampakaikan kata sambutan yang penuh dengan makna dan juga mudah di
pahami. Tak hanya menyampaikan pidato,
harapan presiden juga bahwa sudah saatnya masyarakat sekitar Danau Toba dan Sumatra
Utara agar dapat melihat peluang dan kreatifeitas sadar wisata, karena ke depan
turis lokal dan manca negara sangat membutuhkan kenyamanan, pelayanan sebagai
penunjang eksotisme danau terluas di Asean,” kata kandidat Doktor Liber Simbolon
Dosen Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta ini.
Dijelaskan, pada saat Presiden Joko Widodo pernah
mengunjungi Bandara Silangit, Sabtu 14 Oktober 2017, mengatakan bahwa Bandara
Silangit menjadi akses transportasi udara berkelas internasional. Ketika itu kerumunan warga menyambut serta
melambaikan tangan dengan ucapan “Horas Presiden Nami” yang artimya selamat datang
Presiden Joko Widodo ke Tanah Batak.
‘Dokumen serjarah, saat Jepang hampir kalah di Perang
Dunia II pada tahun 1944, semua armada pesawat tempurnya di Sumatra bagian Utara
dipindahkan ke Bandara Silangit dan landasannya masih dari rumput dengan jenis pesawat
ringan,” ujarnya.
Sambung Liber
Simbolon sebelumnya juga Presiden RI pertama Ir. Soekarno juga pernah mendarat
di Bandara Silangit, Danau Toba, Tapanuli Utara. Dokumen sejarah memuat Presiden Soekarno
hadir dan Singgah di Bandara Silangit serkira tahun 1950-an disambut sangat
meriah oleh masyarakat Batak. Setelah
itu terjadi gejolak Politik nasional, sehingga Bandara itu terabaikan dan tak
terurus.
“Namun saat ini sudah diresmikan oleh Presiden menjadi
Bandara Internasional pwe tanggal 24 November 2017. Kesempatan untuk akses pulang kampong menjadi
lebih mudah, dan promosi Danau Toba, untuk Pebisnis, Wisatawan Lokal, maupun
Manca Negara,” ujar Liber Simbolon di Bandara Internasional Silangit Danau Toba,
Sumatra Utara. A.S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar