KIOS DEPAN RAMAYANA AKAN KUMUH DAN PASAR PENAMPUNGAN TIDAK DIMAKSIMALKAN

SUKABUMI CN, H. Helmi Johar pimpinan pembangunan kios di depan Ramayana ketika diwawancarai oleh wartawan Sukabumi Cakra Nusantara, bagaimana kalau ada pembangunan kios lagi di depan Ramayana selain dari kios yang sekarang dibangun sebanyak 184 unit? H. Helmi Johar mengatakan itu di luar tanggung jawab kami artinya pemerintah kota lah yang bertanggung jawab. Rojab anggota DPRD Kota Sukabumi dari Fraksi PDI di Komisi II mengatakan bahwa pasar penampungan itu sepi pengunjung tetapi kan banyak cara yang dapat diupayakan atau caranya, misalkan harus melibatkan Pol PP untuk mengalihkan kendaraan-kendaraan ke pasar penampungan karena pasar penampungan yang sekarang tersebut sangat representatif kemudian apabila ada suara masyarakat tidak menghendaki adanya kios di depan Ramayana sekarang pemerintah harus mendengar aspirasi masyarakat tersebut, jangan hanya mendengarkan aspirasi para pedagang artinya harus dimaksimalkan pasar penampungan tersebut, singkat Rojab. Sementara Hendri Slamet anggota DPRD Kota Sukabumi dari Fraksi Demokrat mengatakan dengan dibangunnya kios di depan Ramayana dikhawatirkan melebar dan kumuh. Seperti pasar Station dan memang dulunya kan tidak seperti itu. Nah sekarang yang penting komitmennya dari para pengelola tersebut, sudah dikasih kebijakan karena kemanusiaan oleh Walikota Sukabumi kemudian tidak komit. Contoh lagi di Gang Arab sesudah kebakaran ketika diberikan kebijakan oleh Walikota, oke lah setengah dan diberi batas dengan tembok, tetapi mereka tidak komit. Maka dengan kejadian seperti di Gang Arab pedagang tidak komit dan di Stasiun juga tidak komit seingga wajarlah toko-toko di Ramayana ada kekhawatiran akan melebar ke kiri dan ke kanan, pungkas Hendri Slamet. **Ecep J.**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar