Jika kita melihat kelakuan manusia saat ini demonstrasi sudah bisa dikatakan sangat lumrah di negara kita. Banyak orang bersorban dan penampilan seorang ahli ilmu Agama mengatakan bahwa “demonstrasi” adalah bagian dari amar makruf nahi munkar, seolah-olah menjadi perbuatan jihad terutama mereka katakan bahwa Pemerintah kita adalah rezim zolim. Namun jika kita bidik dari kacamata syar’i apakah benar demonstrasi yang dinamakan oleh pemujanya sebagai metode amar ma’ruf nahi munkar ?
Mari kita lihat metode atau cara beramar maruf Nabi yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya.
Rasulullah bersabda, “Agama adalah nasihat” Kami bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin serta orang-orang awamnya.” (HR. Muslim no.55)
Jika kita perhatikan tex hadist di atas, jelas sekali bahwa agama Islam mensyariatkan untuk memberi nasihat. Namun tidaklah nasihat tersebut disampaikan kecuali dengan cara yang baik, tidak dengan membuka aib penguasa, berdemo di depan umum, berkumpul turun ke jalan jalan dengan memacetkan jalan sehingga mudhorot baru akan timbul, membuat susah pengguna jalan dll .
Sabda Rasulullah shallollahu ‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang hendak menasihati pemerintah dengan suatu perkara maka janganlah ia tampakkan di khalayak ramai. Akan tetapi hendaklah ia mengambil tangan penguasa (raja) dengan empat mata. Jika ia menerima maka itu (yang diinginkan) dan kalau tidak, maka sungguh ia telah menyampaikan nasihat kepadanya. Dosa bagi dia dan pahala baginya (orang yang menasihati)” (Shahih, riwayat Ahmad, Al Haitsami dan Ibnu Abi Ashim)
Saudaraku, apakah seseorang dapat menerima saranmu dengan baik jika engkau jelek-jelekkan serta kau umbar aibnya di depan umum? Bagaimana jika kejengkelan hatinya telah mendahului nasihatmu? Maka kehancuran dan kerugian besar yang mungkin akan terjadi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya riba yang paling mengerikan adalah mencemarkan kehormatan seorang muslim tanpa alasan” (Shahih, riwayat Abu Dawud dan Ahmad).
Kehormatan seorang muslim adalah haram, sedangkan dalam demonstrasi ini tidak jarang akan engkau temukan berbagai macam pelecehan kehormatan seorang muslim dengan mencelanya.
Demonstrasi adalah produk barat yang jelas-jelas menganut sistem kuffar. Maka tidak pantas bagi seorang muslim untuk memasang label ‘islami’ karena memang Islam tidak mengajarkan cara seperti ini. Atau bahkan meyakininya sebagai metode dakwah yang islami.
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa meniru suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud).
Ketahuilah saudaraku sesungguhnya Islam tidak akan menang dengan cara menyelisihi syariat, namun Islam akan menang dengan cara yang benar yang dibangun di atas aqidah yang benar, dan jalan yang telah ditunjukkan Nabi Muhammad. Maka sesungguhnya kebahagiaan dan keselamatan adalah dengan mengikuti Rasul, bukan dengan menyelisihi beliau. Allahualam.Click →→Toko Azkia Hijab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar