Jalan adalah salah satu sarana yang sangat penting.lancarnya komunikasi transfortasi dan meningkatnya perekonomian di satu wilayah karena infrastruktur jalan nya yang memadai.bagaimana kita akan meningkatkan sumber daya perekonomian rakyat kalau se andainya infra struktur sebagai sarana transportasi nya tersebut ruksak dan SDH TDK layak untuk di lalui .yang lebih parah lagi bisa menimbulkan kecelakaan dan nyawa taruhannya .hal terkait dengan keterangan di atas awak.media memantau salah satu jalan penghubung antara Desa Cipamingkis dengan Desa Cikarang di Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi tak ubahnya seperti kubangan kerbau. Di musim hujan, jalur jalan ini penuh dengan lumpur dan kondisinya menjadi licin sehingga mengancam keselamatan pengguna jalan.
Dampak dari keadaan jalan seperti itu sangat serius bagi lalu lintas di antara kedua desa. perekonomian terganggu karen pasilitas jalan yang ruksak.Semua jenis kendaraan harus tertatih-tatih lajunya ketika melewati jalan ini. Seluruh permukaannya asli terbikin dari tanah merah dan sebagian berupa tanah bercampur bebatuan. Setelah ditimpa air hujan, jalurnya berubah manjadi jalan yang sepenuhnya becek dan licin.apakah kita akan tetap membiarkan dengan kondisi seperti ini.
Apalagi kalau kita masuk ke musim kemarau, jalur ini berubah menjadi bentangan tanah kering yang dipenuhi debu. Pengguna jalan harus sering mengedipkan mata untuk menetralisir debu dari dalam mata dan mengibaskan tangan untuk mengusir butiran tanah di depan hidung.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sejak hujan salah musim mengguyur kawasan Cidolog dan sekitarnya selama satu minggu, kondisi Jalan Cipamingkis berubah menjadi sungai kecil.
“Seluruhnya panjang jalan ini mencapai 11 kilometer. Pada tahun 2019 telah diaspal sepanjang 3 kilometer, jadi 8 kilometer lagi yang kondisinya masih jelek,” kata Kepala Desa Cipamingkis, Baden ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (1/10/2020).
Dari bentangan jalan 11 kilometer itu, sepanjang 5 kilometer terletak di Desa Cipamingkis dan 6 kilometer di Desa Cikarang.
Pada cuaca yang masih diwarnai hujan seperti sekarang ini, ujar Baden, warga dari kedua desa kesulitan melewati jalan tersebut. Bagian jalan yang kondisinya sudah ruksak parah terletak di Kampung Cikadu, Desa Cipamingkis.
Di tempat berbeda Sekretaris Desa Cikarang Ucu Sutarman menjelaskan, bagian jalan yang masih berlapis tanah merah di desanya terletak di Kampung Ciwajar dan Kampung Cimapag sepanjang 700 meter. Selebihnya dalam kondisi rusak karena sudah lama tidak diperbaiki.
“Kami berharap kepada Pemkab Sukabumi untuk segera dapat membangun jalan di desa kami. Masyarakat di dua desa sangat membutuhkan jalan yang kondisinya bagus dan mulus untuk memperlancar transportasi serta pergerakan orang dan barang,” ujar Ucu. (*)warta.ari.rudi.lutfi
Dampak dari keadaan jalan seperti itu sangat serius bagi lalu lintas di antara kedua desa. perekonomian terganggu karen pasilitas jalan yang ruksak.Semua jenis kendaraan harus tertatih-tatih lajunya ketika melewati jalan ini. Seluruh permukaannya asli terbikin dari tanah merah dan sebagian berupa tanah bercampur bebatuan. Setelah ditimpa air hujan, jalurnya berubah manjadi jalan yang sepenuhnya becek dan licin.apakah kita akan tetap membiarkan dengan kondisi seperti ini.
Apalagi kalau kita masuk ke musim kemarau, jalur ini berubah menjadi bentangan tanah kering yang dipenuhi debu. Pengguna jalan harus sering mengedipkan mata untuk menetralisir debu dari dalam mata dan mengibaskan tangan untuk mengusir butiran tanah di depan hidung.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sejak hujan salah musim mengguyur kawasan Cidolog dan sekitarnya selama satu minggu, kondisi Jalan Cipamingkis berubah menjadi sungai kecil.
“Seluruhnya panjang jalan ini mencapai 11 kilometer. Pada tahun 2019 telah diaspal sepanjang 3 kilometer, jadi 8 kilometer lagi yang kondisinya masih jelek,” kata Kepala Desa Cipamingkis, Baden ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (1/10/2020).
Dari bentangan jalan 11 kilometer itu, sepanjang 5 kilometer terletak di Desa Cipamingkis dan 6 kilometer di Desa Cikarang.
Pada cuaca yang masih diwarnai hujan seperti sekarang ini, ujar Baden, warga dari kedua desa kesulitan melewati jalan tersebut. Bagian jalan yang kondisinya sudah ruksak parah terletak di Kampung Cikadu, Desa Cipamingkis.
Di tempat berbeda Sekretaris Desa Cikarang Ucu Sutarman menjelaskan, bagian jalan yang masih berlapis tanah merah di desanya terletak di Kampung Ciwajar dan Kampung Cimapag sepanjang 700 meter. Selebihnya dalam kondisi rusak karena sudah lama tidak diperbaiki.
“Kami berharap kepada Pemkab Sukabumi untuk segera dapat membangun jalan di desa kami. Masyarakat di dua desa sangat membutuhkan jalan yang kondisinya bagus dan mulus untuk memperlancar transportasi serta pergerakan orang dan barang,” ujar Ucu. (*)warta.ari.rudi.lutfi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar